Menjadi seorang pewirausaha saat ini sudah menjadi pilihan banyak orang, ketimbang menjadi karyawan. Kewirausahaan menawarkan manfaat yang besar bagi banyak orang, khususnya kaum perempuan, karena anggapan bisa bekerja sendiri di rumah, kebebasan dalam mengatur waktu, atau lebih cepat mendatangkan uang.
Meski kelihatannya mudah, namun berwirausaha tidak semudah yang dibayangkan. Karena dianggap mudah, tak jarang orang jadi terkesan menyepelekan prosesnya, dan akhirnya malah gagal. Bila Anda sudah bertekad untuk berbisnis dan mengendalikan sepenuhnya kegiatan operasional bisnis Anda, pahami dulu beberapa mitos tentang wirausaha agar tak kaget saat menjalaninya.
1. Bekerja dari rumah berarti lebih santai. Jika Anda berpikir bahwa menjadi wirausaha bisa membuat Anda bisa bekerja lebih santai, pikirkan lagi. Justru dalam banyak kasus, para pengusaha harus bekerja lebih lama dari pegawai kantoran. Hanya saja, ketika Anda bekerja untuk diri sendiri, Anda bisa mengontrol jadwal Anda sendiri. Ini berarti Anda lebih fleksibel untuk menjalankan pekerjaan di tengah hari atau justru di tengah malam sesuai dengan waktu produktif Anda.
Namun yang perlu diingat adalah, fleksibilitas juga berarti bahwa Anda harus bersaing dengan batas yang tak jelas antara waktu pribadi dan karier, terutama saat baru mulai berbisnis. Sebab, Anda harus mengurus semua aspek bisnis Anda sendiri. Pembagian waktu yang jelas dan disiplin antara waktu pribadi dan waktu kerja sangat dibutuhkan agar kedua hal ini berjalan seimbang. Yang penting, pastikan Anda melakukan semua hal untuk sesuatu yang Anda cintai.
2. Bisa terbebas dari bos. Jika Anda berpikir bahwa menjadi seorang wirausaha berarti bisa terbebas dari bos, pikirkan sekali lagi. Ketika bekerja sendiri, Anda justru memiliki “bos” yang lebih banyak lagi, yaitu klien atau pelanggan Anda. Ketika menjadi karyawan, Anda mungkin telah bekerja keras untuk menyenangkan bos Anda. Namun ketika menjadi pewirausaha, Anda harus bekerja lebih keras untuk membuat klien Anda senang dengan layanan Anda. Jika tidak mampu memenuhi kebutuhan klien, Anda akan kehilangan pelanggan. Meski begitu, keuntungan dengan bekerja sendiri adalah, Anda bisa bebas memilih orang-orang yang akan bekerja sama dengan Anda. Juga, menciptakan suasana atau kultur perusahaan sesuai keinginan Anda.
3. Bisa bekerja sekaligus mengasuh anak. Seorang ibu bekerja pasti tahu bahwa biaya untuk merawat dan membayar pengasuh anak tergolong cukup mahal. Banyak perempuan yang lantas berpikir untuk menjadi seorang wirausaha dengan harapan bisa sekaligus merawat anak dari rumah. Namun, Anda harus realistis dengan situasi yang Anda hadapi. Coba pikirkan situasinya, misalnya berapa banyak waktu yang bisa Anda dedikasikan untuk anak tanpa ada tekanan dari partner bisnis atau relasi Anda. Benarkah Anda betul-betul leluasa untuk membagi waktu antara mengasuh anak dan menjalankan bisnis?
4. Bisnis skala kecil untuk tahu tentang aspek hukum. Banyak pemilik bisnis kecil (UKM) berpikir bahwa bisnis mereka terlalu kecil untuk dikelola secara profesional, dengan membentuk struktur bisnis atau memenuhi aturan-aturan hukum lainnya. Namun, konsultan wirausaha menyarankan untuk tetap berpikir ke arah ini. Ketika Anda bergabung dalam wadah pengusaha kecil, misalnya, Anda akan membantu melindungi aset pribadi pemilik dari segala kewajiban perusahaan. Jika suatu saat bisnis Anda mengalami masalah atau pailit, aset pribadi Anda juga masih bisa dilindungi. Selain itu, bantuan dari lembaga pengusaha bisa membantu Anda mengatasi kesulitan yang mungkin dialami.
5. Perlu banyak uang untuk memulai usaha. Menjadi wirausaha mungkin bukan masalah besar untuk Anda yang punya banyak modal. Namun, ini tak berarti butuh banyak modal untuk berwirausaha. Investasi minimal juga bisa digunakan untuk memulai usaha dengan tambahan sedikit kreativitas. Sebagai contoh, bisnis di bidang jasa dinilai memerlukan biaya yang lebih rendah dibanding usaha lainnya. Namun, yang paling penting adalah menjadi realistis tentang kondisi keuangan Anda, dan yakin bahwa membangun bisnis yang sukses tak hanya didasarkan pada modal besar.
Sumber: Kompas
Meski kelihatannya mudah, namun berwirausaha tidak semudah yang dibayangkan. Karena dianggap mudah, tak jarang orang jadi terkesan menyepelekan prosesnya, dan akhirnya malah gagal. Bila Anda sudah bertekad untuk berbisnis dan mengendalikan sepenuhnya kegiatan operasional bisnis Anda, pahami dulu beberapa mitos tentang wirausaha agar tak kaget saat menjalaninya.
1. Bekerja dari rumah berarti lebih santai. Jika Anda berpikir bahwa menjadi wirausaha bisa membuat Anda bisa bekerja lebih santai, pikirkan lagi. Justru dalam banyak kasus, para pengusaha harus bekerja lebih lama dari pegawai kantoran. Hanya saja, ketika Anda bekerja untuk diri sendiri, Anda bisa mengontrol jadwal Anda sendiri. Ini berarti Anda lebih fleksibel untuk menjalankan pekerjaan di tengah hari atau justru di tengah malam sesuai dengan waktu produktif Anda.
Namun yang perlu diingat adalah, fleksibilitas juga berarti bahwa Anda harus bersaing dengan batas yang tak jelas antara waktu pribadi dan karier, terutama saat baru mulai berbisnis. Sebab, Anda harus mengurus semua aspek bisnis Anda sendiri. Pembagian waktu yang jelas dan disiplin antara waktu pribadi dan waktu kerja sangat dibutuhkan agar kedua hal ini berjalan seimbang. Yang penting, pastikan Anda melakukan semua hal untuk sesuatu yang Anda cintai.
2. Bisa terbebas dari bos. Jika Anda berpikir bahwa menjadi seorang wirausaha berarti bisa terbebas dari bos, pikirkan sekali lagi. Ketika bekerja sendiri, Anda justru memiliki “bos” yang lebih banyak lagi, yaitu klien atau pelanggan Anda. Ketika menjadi karyawan, Anda mungkin telah bekerja keras untuk menyenangkan bos Anda. Namun ketika menjadi pewirausaha, Anda harus bekerja lebih keras untuk membuat klien Anda senang dengan layanan Anda. Jika tidak mampu memenuhi kebutuhan klien, Anda akan kehilangan pelanggan. Meski begitu, keuntungan dengan bekerja sendiri adalah, Anda bisa bebas memilih orang-orang yang akan bekerja sama dengan Anda. Juga, menciptakan suasana atau kultur perusahaan sesuai keinginan Anda.
3. Bisa bekerja sekaligus mengasuh anak. Seorang ibu bekerja pasti tahu bahwa biaya untuk merawat dan membayar pengasuh anak tergolong cukup mahal. Banyak perempuan yang lantas berpikir untuk menjadi seorang wirausaha dengan harapan bisa sekaligus merawat anak dari rumah. Namun, Anda harus realistis dengan situasi yang Anda hadapi. Coba pikirkan situasinya, misalnya berapa banyak waktu yang bisa Anda dedikasikan untuk anak tanpa ada tekanan dari partner bisnis atau relasi Anda. Benarkah Anda betul-betul leluasa untuk membagi waktu antara mengasuh anak dan menjalankan bisnis?
4. Bisnis skala kecil untuk tahu tentang aspek hukum. Banyak pemilik bisnis kecil (UKM) berpikir bahwa bisnis mereka terlalu kecil untuk dikelola secara profesional, dengan membentuk struktur bisnis atau memenuhi aturan-aturan hukum lainnya. Namun, konsultan wirausaha menyarankan untuk tetap berpikir ke arah ini. Ketika Anda bergabung dalam wadah pengusaha kecil, misalnya, Anda akan membantu melindungi aset pribadi pemilik dari segala kewajiban perusahaan. Jika suatu saat bisnis Anda mengalami masalah atau pailit, aset pribadi Anda juga masih bisa dilindungi. Selain itu, bantuan dari lembaga pengusaha bisa membantu Anda mengatasi kesulitan yang mungkin dialami.
5. Perlu banyak uang untuk memulai usaha. Menjadi wirausaha mungkin bukan masalah besar untuk Anda yang punya banyak modal. Namun, ini tak berarti butuh banyak modal untuk berwirausaha. Investasi minimal juga bisa digunakan untuk memulai usaha dengan tambahan sedikit kreativitas. Sebagai contoh, bisnis di bidang jasa dinilai memerlukan biaya yang lebih rendah dibanding usaha lainnya. Namun, yang paling penting adalah menjadi realistis tentang kondisi keuangan Anda, dan yakin bahwa membangun bisnis yang sukses tak hanya didasarkan pada modal besar.
Sumber: Kompas
0 comments:
Post a Comment