Sudah menjadi lumrah sebuah lembaga baik kecil atau besar, selalu mempunyai identitas dalam bentuk simbol-simbol yang mempunya makna terkandung di dalamnya. Baik dalam bentuk bendera, bangunan-bangunan, dan lambang ciri khas, dan lain-lainya.
Indonesia punya lambang negera berupa burung garuda. Begitu juga negara-negara lainnya. Hal serupa juga dimiliki daerah-daerah provinsi di setiap negara. Termasuk juga Banten, sebagai provinsi yang berada di sebelah barat pulau Jawa.
Idealnya, sebuah lambang tidak dibuat asal-asalan, melainkan dibuat dengan musyawarah dan diskusi panjang. Hal ini dikarenakan sebuah lambang merupakan cerminan yang mewakili kondisi sebuah institusi yang penuh falsafah dan nilai-nilai luhur. Setiap warna dan gambar-gambar dalam sebuah lambang seyogyanya diperhatikan dan diterjemahkan ke dalam sebuah satu kesepakatan bersama. Lalu, lahirlah makna-makna yang bersifat kekal karena memang melambangkan suatu institusi sebagai pegangan genarasi.
Banten sebagai provinsi tentunya juga mempunyai lambang. Lambang Provinsi Banten saat ini berbentuk sebuah perisai berwarna dasar hijau yang di dalamnya terdapat gambar unsur-unsur lambang yang terdiri dari pintu gapura Keraton Kaibon, bintang, menara masjid, padi dan kapas, badak bercula satu, gelombang air, bentuk gerigi, dan landasan pacu bandara Soekarno Hatta, serta pita kuning di bagian bawah bertuliskan Iman Taqwa.
Sekali lagi bahwa sebuah lambang tidak lahir begitu saja tanpa ada makna dan filosofi di dalamnya. Pada lambang Banten pun semua gambar dan warna mempunya filosofi tersendiri. Lambang Banten ini terdiri dari dua bagian perincian dan penjelasan, yakni rincian makna gambar dan warna. Berikut penjelasannya.
Makna Gambar- Kubah mesjid, melambangkan kondisi masyarakat Banten yang taat beragama.
- Bintang ilahi, melambangkan keyakinan yang bersinar di Banten.
- Menara Masjid Agung, melambangkan masyarakat yang penuh semangat tinggi mewujudkan masyarakat maju, senantiasa berpedoman pada aturan Allah Swt, serta kekuatan sejarah Banten yang tegak kokoh pada masa emas kesultanan.
- Gapura Keraton Kaibon, melambangkan Banten sebagai pintu peradaban dunia karena Banten merupakan gerbang perekonomian dan lalu lintas internasional menuju era globalisasi.
- Padi dan kapas, melambangkan Banten sebagai daerah agraris. Cukup sandang, dan pangan. Sementara jumlah padi dan kapas merujuk pada kemerdekaan Indonesia yakni 17 Agustus 1945.
- Gunung hitam, melambangkan melimpahnya sumber daya alam dari dataran tinggi dan rendah.
- Badak bercula satu, melambangkan pantang menyerah dalam menegakkan kebenaran.
- Laut, melambangkan Banten sebagai daerah maritim nan kaya potensi laut, cermin masa lalu dan masa depan Banten sebagai Pelabuhan Perdagangan Internasional.
- Roda bergerigi, melambangkan wujud semangat kerja pembangunan serta sektor industri.
- Garis marka/landasan pacu, melambangkan pijakan pemacu semangat menggapai cita-cita bersama.
- Pita kuning, melambangkan keindahan dan ikatan persatuan dan kesatuan masyarakat Banten.
- Semboyan Iman Taqwa merupakan sebuah landasan dan pegangan arah pembangunan menuju Banten maju dan sejahtera.
- Merah lambang keberanian berdasar kebenaran.
- Putih simbol kesucian, arif dan bijaksana.
- Kuning adalah kemuliaan, cahaya, dan kebahagiaan.
- Hitam menggambarkan kekuatan dan ketabahan.
- Biru berarti jernih, warna laut yang tenang dan damai.
- Hijau bararti subur.
- Coklat menyimpan kemakmuran.
0 comments:
Post a Comment